Burung Bondol Haji
Bondol haji (Lonchura maja) merupakan burung kecil yang banyak ditemukan disekitar pekarangan rumah kita. Burung dengan warna badan coklat dan kepala sampai leher berwarna putih ini sering pula disebut dengan nama emprit kaji (jawa) atau pipit haji. Nama haji atau kaji berasal dari kepalanya yang putih mirip kepala seorang haji yang biasanya memakai kopiah warna putih. Burung yang dalam bahasa inggris disebut white-headed munia ini biasanya bergerak lincah sebab ukuran tubuhnya yang kecil, hanya sekitar 11 cm.
Bondol haji sanggup ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Burung ini menghuni padang ilalang, kawasan pinggiran hutan, kawasan perumahan yang masih banyak pepohonan, dan sekitar rawa. Bondol haji merupakan burung pemangsa biji-bijian, mereka mempunyai paruh yang tebal untuk membuka kulit biji yang agak keras. Saat padi di sawah mulai menua, bondol haji banyak berada di sekitar persawahan untuk memakannya. Mereka biasanya muncul dalam kelompok besar, tiba dan pergi bersama-sama. Saat animo kawin tiba, mereka meninggalkan kelompok tersebut dan hanya muncul dengan pasangan kawinnya saja.
Bondol haji akan menciptakan sarang di pohon-pohon yang cukup rindang dan tinggi. Sarangnya terbuat dari rumput-rumput kering yang disusun mirip bola dengan lubang di samping atau di atas sarang. Bondol haji betina sanggup bertelur sampai 4 butir dan akan dierami sampai menetas. Anak-anak bondol haji belum sanggup melihat sehabis menetas, kedua induk akan menjaga mereka dan bergantian mencari makan. Walaupun bondol cukup umur merupakan pemakan biji, namun belum dewasa bondol lebih sering diberi makan serangga-serangga kecil mirip ulat dan belalang. Kebiasaan memberi makan serangga mungkin sebagai prosedur untuk mempercepat pertumbuhan anak, sebab serangga mempunyai kadar protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan biji-bijian.
Anakan bondol haji akan meninggalkan sarang sehabis mereka bisa terbang dan akan berlatih mencari makan sendiri, walau kadang masih didampingi oleh induk mereka. Anak bondol haji yang masih berguru mencari makan mempunyai warna badan yang berbeda dengan bondol haji dewasa. Warna mereka hanya coklat polos diseluruh tubuh, mereka belum mempunyai kepala dan leher putih mirip kedua induknya. Setelah beberapa lama, secara berangsur-angsur akan tumbuh bulu putih di kepala dan leher menggantikan bulu coklat mereka yang rontok. Bondol haji dianggap cukup umur (mature) dikala warna tubuhnya telah lengkap, ialah mempunyai kepala dan leher putih mirip pak haji.
Bondol haji sanggup ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Burung ini menghuni padang ilalang, kawasan pinggiran hutan, kawasan perumahan yang masih banyak pepohonan, dan sekitar rawa. Bondol haji merupakan burung pemangsa biji-bijian, mereka mempunyai paruh yang tebal untuk membuka kulit biji yang agak keras. Saat padi di sawah mulai menua, bondol haji banyak berada di sekitar persawahan untuk memakannya. Mereka biasanya muncul dalam kelompok besar, tiba dan pergi bersama-sama. Saat animo kawin tiba, mereka meninggalkan kelompok tersebut dan hanya muncul dengan pasangan kawinnya saja.
Bondol haji akan menciptakan sarang di pohon-pohon yang cukup rindang dan tinggi. Sarangnya terbuat dari rumput-rumput kering yang disusun mirip bola dengan lubang di samping atau di atas sarang. Bondol haji betina sanggup bertelur sampai 4 butir dan akan dierami sampai menetas. Anak-anak bondol haji belum sanggup melihat sehabis menetas, kedua induk akan menjaga mereka dan bergantian mencari makan. Walaupun bondol cukup umur merupakan pemakan biji, namun belum dewasa bondol lebih sering diberi makan serangga-serangga kecil mirip ulat dan belalang. Kebiasaan memberi makan serangga mungkin sebagai prosedur untuk mempercepat pertumbuhan anak, sebab serangga mempunyai kadar protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan biji-bijian.
Anakan bondol haji akan meninggalkan sarang sehabis mereka bisa terbang dan akan berlatih mencari makan sendiri, walau kadang masih didampingi oleh induk mereka. Anak bondol haji yang masih berguru mencari makan mempunyai warna badan yang berbeda dengan bondol haji dewasa. Warna mereka hanya coklat polos diseluruh tubuh, mereka belum mempunyai kepala dan leher putih mirip kedua induknya. Setelah beberapa lama, secara berangsur-angsur akan tumbuh bulu putih di kepala dan leher menggantikan bulu coklat mereka yang rontok. Bondol haji dianggap cukup umur (mature) dikala warna tubuhnya telah lengkap, ialah mempunyai kepala dan leher putih mirip pak haji.
Posting Komentar untuk "Burung Bondol Haji"