Struktur Sel Bakteri
Bakteri merupakan orgenisme prokariotik yang sanggup hidup di banyak sekali tempat. Organisme peokariotik umumnya bersel tunggal, tidak mempunyai membran inti dan organel bermembran lainnya. Apabila lingkungan mendukung, basil akan bereproduksi dengan membelah diri yang terjadi dalam hitungan menit atau jam. Bakteri E. Coli misalnya, akan membelah diri setiap 15 - 20 menit sekali apabila terdapat makanan yang cukup.
Bentuk sel basil selalu tetap lantaran mempunyai dinding sel yang kaku. Dinding sel mempunyai fungsi yang sangat penting untuk sumbangan fisik dan mencegah sel tidak pecah dalam keadaan lingkungan hipotonis. Bakteri sanggup bertahan dalam keadaan hipotonis, namun lemah dengan keadaan hipertonis. Itulah sebabnya mengapa makanan yang asin akan lebih infinit disimpan tanpa bau oleh acara bakteri.
Dinding sel basil sebagian besar tersusun atas peptidoglikan, berbeda dengan dinding sel flora yang tersusun atas selulosa. Peptidoglikan merupakan modifikasi gula yang terikat saling silang dengan molekul polipeptida pendek (rangkaian asam amino pendek) tertentu. Perbedaan dalam struktur dinding selnya, menciptakan basil sanggup dibedakan menjadi basil gram kasatmata dan basil gram negatif.
Dinamakan “gram positif” dan “gram negatif” menurut kemampuan dinding sel basil tersebut dalam menyerap zat warna dalam pewarnaan gram. Metode pewarnaan ini ditemukan oleh Hans Cristian Gram, seorang dokter Denmark pada tahun 1800-an.
Bakteri gram kasatmata mempunyai dinding sel yang lebih sederhana, dengan peptidoglikan yang relatif lebih banyak. Sedangkan basil gram negatif mempunyai peptidoglikan yang lebih sedikit dengan struktur dinding yang kompleks. Bakteri gram negatif juga mempunyai membran yang mengandung lipopolisakarida (karbohidrat yag terikat pada lemak) di penggalan luar dinding selnya.
Dinding sel bakteri |
Pewarnaan gram memakai zat warna ungu dan iodium, dibilas dengan alcohol, dan kemudian diwarnai lagi dengan zat warna merah. Peptidoglikan sanggup menyerap zat warna ungu dengan baik, sehingga basil gram kasatmata akan berwarna ungu. Sedangkan zat warna ungu dalam basil gram negatif akan terbilas oleh alcohol, sehingga yang terserap yaitu warna merah. Oleh lantaran itu dengan pewarnaan gram, basil gram kasatmata akan berwarna ungu sedangkan gram negatif akan berwarna merah.
Bakteri gram negatif biasanya lebih berbahaya dibandingkan basil gram positif. Hal ini dipengaruhi oleh membran lipopolisakarida yang bersifat toksik terhadap organisme yang menjadi daerah hidup basil tersebut. Serangan basil sanggup ditangani dengan memakai antibiotik menyerupai penisilin dan streptomisin. Antibiotik penisilin bekerja dengan mencegah pembentukan peptidoglikan gres sehingga menghambat reproduksi bakteri.
Banyak jenis basil juga membentuk struktur lengket di luar membran luarnya (membran lipopolisakarida) yang disebut dengan kapsul. Struktur lengket ini memudahkan basil melekat pada pemukaan benda dan juga memperlihatkan sumbangan tambahan. Selain itu, beberapa jenis juga mempunyai pili (bulu-bulu halus) yang juga dipakai untuk melekat pada benda.
Struktur sel bakteri |
Membran sel basil mempunyai struktur yang menyerupai dengan membran sel eukariota. Bakteri tidak mempunyai membran inti, hal ini menyebabkan DNA basil tidak terbungkus. DNA basil dimampatkan membentuk kromosom dalam daerah tertentu dalam sel namun “telanjang” lantaran tidak dibungkus membran. Selain DNA inti yang tidak terbungkus tadi, basil juga mempunyai DNA sirkuler (berbentuk lingkaran) yang disebut plasmid. DNA sirkuler ini banyak dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi modern.
Salah satu organel yang dmiliki basil yaitu ribosom, yang berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom juga dimiliki oleh orgenisme eukariota, organel ini merupakan adonan protein dan RNA dan bukan merupakan orgenel bermembran.
Banyak basil yang bergerak memakai flagella (cambuk) yang menyerupai dengan ekor. Beberapa basil hanya mempunyai satu flagella, namun yang lainnya mempunyai dua atau bahkan banyak flagella.
Jumlah dan letak flagella yang berbeda-beda menyebabkan basil sanggup dibedakan menjadi:
- Atrik, basil yang tidak mempunyai flagella.
- Monotrik, mempunyai satu flagella di salah satu ujung bakteri.
- Amfitrik, mempunyai satu atau banyak flagella di kedua ujung bakteri.
- Lofotrik, mempunyai banyak flagella pada salah satu ujung bakteri.
- Peritrik, mempunyai banyak flagella di seluruh badan bakteri.
Posting Komentar untuk "Struktur Sel Bakteri"