Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Organ Pernapasan Manusia

Bernapas merupakan aktivitas menghirup O2 dari luar badan dan menghembuskan CO2 ke luar tubuh. Tujuannya yaitu untuk mendapat O2 yang akan dipakai dalam metabolisme dan membuang CO2 yang merupakan sisa metabolisme. Bernapas merupakan salah satu ciri kehidupan, alasannya yaitu suatu organisme akan mati apabila tidak bernapas selama beberapa saat. Orang yang tidak bernapas/ mengalami gangguan pernapasan selama 5 menit akan pingsan, apabila gangguan pernapasan tersebut berlangsung hingga 10 menit, sanggup mengakibatkan kematian. Walaupun begitu, beberapa orang sanggup menahan napas selama 5 menit alasannya yaitu latihan yang rutin, para penyelam misalnya.

Untuk bernapas, insan mebutuhkan organ-organ pernapasan yang mencakup hidung, faring, laring, trakhea, dan paru-paru.

 yang akan dipakai dalam metabolisme dan membuang CO Organ Pernapasan Manusia
Organ-organ pernapasan manusia

Hidung


Hidung yaitu lubang terbuka yang menjadi akses masuknya udara pernapasan. Bernapas melalui hidung mempunyai laba dibandingkan bernapas melalui mulut. Udara yang melewati hidung akan disaring oleh rambut dan lendir yang terdapat pada hidung, selain itu udara juga akan diubahsuaikan kelembaban dan suhunya biar sesuai dengan kondisi tubuh. Dari hidung, udara akan diteruskan menuju faring.

Faring


Faring yaitu daerah dimana terdapat dua akses yang bertemu, yaitu akses napas (trakhea) dan akses makan (esofagus). Di bawah faring terdapat serpihan yang disebut laring yang padanya terdapat katup yang mengatur jalannya kuliner dan udara pernapasan.

Laring


Laring merupakan daerah dimana terdapat katup yang mengatur biar kuliner tidak salah masuk ke akses pernapasan. Katup tersebut yaitu epiglotis, yang akan menutup ujung akses napas (glotis) ketika kita menelan makanan. Dalam kasus tertentu, contohnya ketika makan sambil berbicara, kadang ada sedikit kuliner yang masuk akses napas jawaban pengaturan epiglotis yang tidak sempurna. Apabila hal tersebut terjadi, badan akan memicu kuliner itu keluar dengan prosedur cegukan. Pada laring inilah terdapat pita suara, organ yang mengakibatkan kita sanggup mengeluarkan bunyi dan berbicara.

Trakhea


Trakea yaitu organ pernapasan panjang ibarat pipa yang membawa udara hingga paru-paru. Dinding dalam trakhea mempunyai lendir yang akan menangkap kotoran dari udara yang melewatinya. Dalam trakhea juga terdapat silia (rambut-rambut halus) yang akan menggerakkan lendir dan kotoran dari trakhea untuk dikeluarkan/ masuk akses pencernaan. Dalam keadaan batuk berdahak, trakhea penuh dengan lendir-lendir yang mengakibatkan munculnya rangsang “batuk” untuk mengeluarkan kelebihan lendir tersebut. Ketika mencapai paru-paru, trakea akan bercabang menjadi bronkus kanan dan bronkus kiri.

Paru-Paru


Paru-paru dihubungkan dengan trakhea oleh bronkus kanan dan kiri. Bronkus kanan akan menuju serpihan paru-paru kanan, dan bronkus kiri menuju serpihan paru-paru kiri. Paru-paru kanan mempunyai 3 lobus (belahan) sedangkan yang serpihan kiri hanya mempunyai 2 lobus. Bronkus akan bercabang-cabang lagi menjadi akses lebih kecil yang disebut bronkiolus dan di ujungnya terdapat alveolus, daerah terjadinya pertukaran O2 dengan CO2.

Alveolus merupakan kantong udara berbentuk ibarat anggur yang mempunyai banyak pembuluh darah. Oksigen akan terdifusi masuk jaringan alveolus kemudian masuk ke pembuluh darah, sebaliknya CO2 dari dalam darah akan berdifusi menuju alveolus untuk dikeluarkan dari tubuh. Oksigen sanggup berdifusi masuk pembuluh darah alasannya yaitu konsentrasi O2 di alveolus lebih tinggi dari konsentrasi O2 di pembuluh darah. Konsentrasi O2 yang tinggi mengakibatkan tekanan oksigen (PO2) di elveolus lebih tinggi, sehingga oksigen berdifusi masuk pembuluh darah.

Kotoran-kotoran yang masuk paru-paru sanggup mengendap dan mengakibatkan kerusakan permanen pada alveolus. Misalnya yang terjadi pada perokok aktif, asap yang dihirup sebagian akan tertinggal di paru-paru dan mengakibatkan flek. Bagian alveolus yang tertutup asap yang mengendap tersebut tidak sanggup lagi menjadi daerah pertukaran O2 sehingga jumlah alveolus aktifnya berkurang. Oleh alasannya yaitu itu, seorang perokok biasanya tidak berpengaruh olahraga kardiovaskuler dalam waktu usang alasannya yaitu kemampuan paru-parunya telah berkurang. Selain rokok, abu asbes juga sangat berbahaya bagi paru-paru. Menghisap abu asbes secara terus-menerus sanggup memicu munculnya kanker paru-paru/ mesothelioma.

Sebenarnya paru-paru mempunyai prosedur untuk membersihkan alveolus dari kotoran yang masuk. Pada alveolus terdapat patroli leukosit (sel darah putih) yang siap menelan kotoran yang ada di alveolus. Namun apabila kotoran yang masuk terlalu banyak dan terus-menerus maka kerja dari leukosit tersebut akan terkalahkan.

Posting Komentar untuk "Organ Pernapasan Manusia"