Batu Gamping (Batu Kapur) : Genesa, Ciri-Ciri, Dan Sifat Fisiknya
Batugamping sanggup terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, mekanik, dan kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organik. Jenis ini berasal dari kumpulan endapan cangkang kerang, siput, foraminifera, ganggang, atau berasal dari kerangka hewan yang telah mati.
Baca juga: Apa itu Batugamping (Batu Kapur) ??
Batugamping yang terjadi secara mekanik bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batugamping yang terjadi secara organik. Perbedaan dengan batugamping jenis pertama yaitu terjadinya perombakan dari materi batugamping organik yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari daerah semula.
Batugamping yang terjadi secara kimia yaitu jenis batugamping yang terjadi dari pengendapan kalsium karbonat dalam kondisi iklim lingkungan tertentu, baik di dalam air maritim maupun air tawar. Mata air mineral sanggup pula mengendapkan kerikil gamping yang biasa disebut endapan sinter kapur. Jenis batugamping ini terjadi lantaran peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan batugamping di bawah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali di permukaan bumi.
Batugamping dengan sifat keras dan padat mempunyai berat jenis lebih dari 2, sedangkan batugampig yang bersifat lunak mempunyai berat jenis kurang dari 2. Batugamping bersifat poros atau sarang, warna bervariasi yakni putih susu, abu-abu muda hingga tua, coklat, merah hingga kehitaman yang dipengaruhi oleh pengotor di dalam batuan.
Sifat fisik, mineralogi, dan kenampakan batugamping sanggup berubah apabila mengalami diagenesa hingga pemalihan yang disebabkan oleh perubahan tekanan dan temperatur, sehingga terjadi penghabluran kembali material penyusun batugamping, misalnya ibarat yang dijumpai pada kerikil pualam atau batu marmer.
Baca juga: Apa itu Batuan Karbonat Paparan ??
Batugamping bersifat reaktif, terutama terhadap air hujan yang mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organik di permukaan tanah. Batugamping yang dilalui air tersebut sanggup larut dengan reaksi kimia sebagai berikut:
CaCO3 + 2CO2 + H2O >>>>>> Ca(HCO3)2 + CO2
Ca(HCO3)2 sanggup larut dalam air, sehingga lambat laun terjadi rongga dalam badan batugamping.
Baca juga: Apa itu Batugamping (Batu Kapur) ??
Batugamping yang terjadi secara mekanik bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batugamping yang terjadi secara organik. Perbedaan dengan batugamping jenis pertama yaitu terjadinya perombakan dari materi batugamping organik yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari daerah semula.
Batugamping yang terjadi secara kimia yaitu jenis batugamping yang terjadi dari pengendapan kalsium karbonat dalam kondisi iklim lingkungan tertentu, baik di dalam air maritim maupun air tawar. Mata air mineral sanggup pula mengendapkan kerikil gamping yang biasa disebut endapan sinter kapur. Jenis batugamping ini terjadi lantaran peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan batugamping di bawah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali di permukaan bumi.
Batugamping dengan sifat keras dan padat mempunyai berat jenis lebih dari 2, sedangkan batugampig yang bersifat lunak mempunyai berat jenis kurang dari 2. Batugamping bersifat poros atau sarang, warna bervariasi yakni putih susu, abu-abu muda hingga tua, coklat, merah hingga kehitaman yang dipengaruhi oleh pengotor di dalam batuan.
Sifat fisik, mineralogi, dan kenampakan batugamping sanggup berubah apabila mengalami diagenesa hingga pemalihan yang disebabkan oleh perubahan tekanan dan temperatur, sehingga terjadi penghabluran kembali material penyusun batugamping, misalnya ibarat yang dijumpai pada kerikil pualam atau batu marmer.
Gambar macam-macam bentuk batugamping. |
Baca juga: Apa itu Batuan Karbonat Paparan ??
Batugamping bersifat reaktif, terutama terhadap air hujan yang mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organik di permukaan tanah. Batugamping yang dilalui air tersebut sanggup larut dengan reaksi kimia sebagai berikut:
CaCO3 + 2CO2 + H2O >>>>>> Ca(HCO3)2 + CO2
Ca(HCO3)2 sanggup larut dalam air, sehingga lambat laun terjadi rongga dalam badan batugamping.
Posting Komentar untuk "Batu Gamping (Batu Kapur) : Genesa, Ciri-Ciri, Dan Sifat Fisiknya"